Ini Alasan LMA Tsingwarop Tegas Tolak Pendakian dipuncak Cartenz (Nemangkawi) Mimika
![]() |
dari kiri : Arnold Beanal Ketua LMA Tsingwarop, Kanan : Sekertaris LMA Tsingwarop. Filemon Beanal, S.E |
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Tsingwarop Arnold Beanal mewakili masyarakat Adat tiga kampung yaitu kampung Tsinga, Waa Banti Aroanop di Kabupaten Mimika, menolak dengan tegas segala bentuk aktifitas pendakian yang dilakukan di Puncak Cartenz (Nemangkawi).
Hal tersebut di sampaikannya melalui pesan Whatsapp kepada redaksi papuamctv.com pada 20 Februari 2025. di sampaikannya aktifitas pendakian di puncak Cartenz selama ini dilakukan tanpa sepengetahuan LMA Tsingwarop dan tentunya di nilai tidak memiliki dampak positif bagi masyarakat adat setempat.
Arnold Beanal menilai Puncak Carstensz (Nemangkawi) merupakan warisan yang sakral dari leluhur mereka suku Amungme yang harus dijaga dan dilindungi serta dikelola oleh masyarakat adat melalui badan usaha milik masyarakat adat setempat yang diakui oleh LMA Tsingwarop sebagai anak lembaga yang selama ini memperjuangkan kepentingan masyarakat adat tiga kampung (Tsinga, Waa Banti dan Aroanop).
Dirinya menghimbau kepada pihak-pihak manapun yang mengatas namakan kepentingan pribadi maupun kelompok, agar menghargai dan menghormati hak kekayaan tradisional sesuai dengan Pasal 18B ayat (2) UUD 1945, yang menyatakan bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya.
Dalam menyampaikan aspirasi tersebut Ketua LMA Tsingwarop Arnold Beanal didampingi Sekretaris LMA Tsingwarop Filemon Beanal, S.E, dimana Aspirasi yang disampaikan melalui LMA Tsingwarop telah mendapatkan dukungan langsung dari masyarakat adat yang berdomisili di kampung Tsinga, Waa Banti dan Aroanop