Upaya Kabupaten Mimika dalam Percepatan Penurunan Stunting: Sinergi Program untuk Masa Depan Anak Bangsa


Fransiska Tekege, ST

Mahasiswa S2 MIKM, FKM Uncen


Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di wilayah Papua Tengah. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting nasional mencapai 21,5%, dengan Provinsi Papua Tengah mencatat angka tertinggi di Indonesia, sebesar 39,4%.

Kabupaten Mimika sendiri menempati posisi kedua di provinsi tersebut, dengan prevalensi stunting sebesar 24,7%. Meski demikian, Kabupaten Mimika telah menunjukkan komitmen kuat untuk menurunkan angka stunting melalui serangkaian program yang terfokus dan melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, organisasi masyarakat, hingga lintas sektor swasta.

Pada semester pertama 2024, data stunting di Kabupaten Mimika berdasarkan e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) menunjukkan angka 10,99%. Jumlah ini setara dengan 2.031 balita stunting dari total 18.486 balita yang ditimbang. Angka ini menandakan penurunan signifikan dibandingkan angka survei pada tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan hasil dari pelaksanaan kebijakan dan intervensi gizi secara komprehensif yang terus digalakkan oleh pemerintah setempat.

Untuk menghadapi masalah stunting, Kabupaten Mimika menerapkan beberapa strategi yang mencakup berbagai tahap kehidupan, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil dan pasca bersalin, balita, hingga keluarga berisiko stunting. Upaya penanganan stunting di Kabupaten Mimika dijalankan melalui kerangka kerja Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting, yaitu : Pilar Komitmen Kepemimpinan, Pilar Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat, Pilar Konvergensi Intervensi, Pilar Kebijakan Ketahanan Pangan dan Pilar Pemantauan dan Evaluasi. Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mimika mulai menunjukkan hasil yang positif. Penurunan prevalensi stunting hingga 10,99% pada pertengahan 2024 mendapat apresiasi dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Propinsi Papua Tengah dengan memberikan bantuan dana senilai 2,5M rupiah.

Dengan harapan kualitas pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan, khususnya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Mimika sehingga tercapai target penurunan stunting nasional sebesar 14% pada tahun 2024. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam menjangkau daerah-daerah terpencil dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga usia dini anak.

Dengan kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Mimika dapat terus menurun, memastikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas, serta memiliki masa depan yang lebih baik. Dalam rangka upaya penurunan angka stunting di kabupaten mimika, pemerintah daerah dalam hal ini DINAS KSESHATAN tidak bekerja sendiri. Namun dibantu oleh beberapa stakeholder OPD terkait yaitu Dinas PU, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, DP3AKB, DPMK, Dinas Kominfo, Dinas Ketahanan Pangan dan BAPPEDA.

Selain 5 pilar ada juga pelaksanaan 8 aksi konvergensi pencegahan dan penanganan Stunting diKabupaten Mimika. Rencana kegiatan percepatan penurunan stunting Tahun 2024 dengan jumlah kegiatan sebanyak 57 Sub Kegiatan dengan Anggaran yang bersumber dari Dana APBD/Dana OTSUS dan Dana DAK baik fisik maupun Non fisik oleh 12 OPD Kabupaten Mimika. Sedangkan Rencana kegiatan percepatan penurunan stunting Tahun 2025 dengan jumlah kegiatan sebanyak 56 Sub Kegiatan dengan Anggaran yang bersumber dari Dana APBD/Dana OTSUS dan Dana DAK baik fisik maupun Non fisik oleh 11 OPD Kabupaten Mimika.

Upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Mimika membutuhkan kerja sama yang kuat, sinergi lintas sektor, serta dukungan penuh dari seluruh masyarakat. Melalui kolaborasi antara Gambar: Apresiasi dari pemerintah Provinsi Papua Tengah atas capaian dinas Kesehatan kabupaten Mimika dalam menekan angka stanting, secara simbolis diterima oleh sekretaris Dinkes Mimika, Fransiska Tekege, ST. Dinas Kesehatan dan berbagai OPD terkait, termasuk dukungan dari pihak swasta dan komunitas, kita mampu mengatasi tantangan yang ada, seperti menjangkau daerah terpencil dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi sejak dini.

Dengan pelaksanaan strategi yang terarah dan berkelanjutan, diharapkan bahwa generasi masa depan Mimika dapat tumbuh sehat, cerdas, dan produktif, bebas dari ancaman stunting. Setiap langkah yang kita ambil saat ini adalah investasi berharga untuk anak-anak kita, menciptakan masa depan yang lebih baik dan masyarakat yang sejahtera.

Mari bersama-sama wujudkan
Mimika yang sehat dan bebas stunting!
“Selesaikan apa yang sudah di mulai “
Eme Neme Yauware


Postingan Terbaru