Eliminasi Malaria di Kabupaten Mimika ; Update Capaian Program Tempo Kas Tuntas


dr.O.M.L. Pangemanan
Mahasiswa S2 FKM, Uncen

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. ke manusia. Gejala malaria dapat beragam, umumnya demam, sakit kepala, nyeri otot, mual -muntah dan gejala lainnya. Malaria dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati tepat waktu bahkan kematian.

Penyakit ini memiliki dampak yang besar di Indonesia, khususnya di wilayah Papua. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 1,1 juta kasus malaria, menjadikannya penyakit menular tertinggi kedua setelah TBC. Kabupaten Mimika di propinsi Papua Tengah, dengan kondisi geografis yang mendukung berkembangnya nyamuk Anopheles—vektor utama malaria—mengalami tantangan besar dalam pengendalian dan eliminasi penyakit ini.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Kesehatan Indonesia meluncurkan Program Tempo Kas Tuntas, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan mengurangi prevalensi malaria di Mimika secara signifikan. Artikel ini membahas program tersebut, termasuk lokasinya, aktivitas, serta capaian yang telah dicapai hingga saat ini.

Papua mencatat angka kejadian malaria tertinggi di Indonesia, dengan Kabupaten Mimika sebagai salah satu daerah yang paling terdampak. Pada tahun 2020, angka Annual Parasite Incidence (API) di Mimika mencapai 78,40 per 1.000 penduduk.

Kondisi ini mencerminkan kebutuhan akan program eliminasi malaria yang holistik, intensif dan berkelanjutan, seperti Tempo Kas Tuntas yang berfokus pada penemuan kasus, pengobatan sesuai standar, pemantauan konsumsi obat, serta pengendalian vektor malaria di area dengan kasus positif. Berbagai metode inovatif telah diterapkan, seperti pemeriksaan darah drive-thru, kunjungan rumah, dan kerjasama lintas sektoral dengan berbagai pihak baik Pemerintah maupun Swasta, termasuk Puskesmas, tokoh masyarakat, dan klinik swasta.

Program ini dilaksanakan di beberapa Puskesmas utama di Mimika, dengan fokus pada Puskesmas Pasar Sentral dan lima Puskesmas lain yang mencakup daerah pegunungan. Kegiatan drive-thru, dilakukan di tempat-tempat ramai seperti Pasar Sentral, Bank Papua, KFC Gelael, Petrosea dan Diana Mall, dll. Pelayanan ini tidak di pungut biaya alias GRATIS.

Masyarakat hanya perlu membawa KTP/KIA dan KK saja. Program ini juga menjangkau masyarakat dengan pelayanan door-to-door. Kegiatan program mencakup deteksi dini malaria melalui pemeriksaan darah, pengawasan ketat konsumsi obat hingga pasien sembuh, serta intervensi lingkungan untuk mengurangi populasi nyamuk Anopheles. Edukasi dan promosi kesehatan juga menjadi bagian penting dari program ini, melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya eliminasi malaria.

Hingga September 2024, program Tempo Kas Tuntas telah mencapai hasil yang signifikan. Dari total 6.366 pemeriksaan drive-thru, 557 orang terkonfirmasi positif malaria, dengan positif rate sebesar 8,7%. Sementara itu, dari kunjungan rumah sebanyak 7.241 orang, ditemukan 510 kasus positif dengan positif rate 7% dari total jumlah penduduk 52.774 orang, yaitu 13,72%. Pemantauan pasca pengobatan juga menunjukkan bahwa dari 1.327 pasien yang terdeteksi malaria, 11 di antaranya berhasil sembuh setelah pemantauan hingga hari ke-28, dan masih ada 808 kasus positif malaria yang masih dalam pemantauan. Pengendalian vektor menjadi salah satu fokus utama program.

Tim lintas sektoral melakukan pemetaan habitat vektor, monitoring larva, dan intervensi habitat. Tindakan seperti larvasiding dan pembersihan habitat potensial nyamuk Anopheles dengan cara ditimbun, dialirkan, dibersihkan serta larvasidasi dilakukan secara berkala untuk mengurangi risiko
penyebaran malaria.

Meskipun program Tempo Kas Tuntas telah menunjukkan hasil positif, beberapa kendala masih dihadapi, seperti kurangnya box slide, sulitnya menemukan pasien yang memberikan alamat palsu, serta penolakan pasien terhadap kunjungan petugas merupakan tantangan yang perlu segera diatasi.

Program Tempo Kas Tuntas merupakan langkah strategis yang efektif dalam mengurangi kasus malaria di Kabupaten Mimika. Dengan pendekatan komprehensif, melibatkan berbagai pihak, serta memadukan intervensi medis dan pengendalian vektor, program ini berpotensi besar mengeliminasi malaria di wilayah ini. Namun, perlu adanya peningkatan dalam penyediaan sumber daya dan solusi untuk menghadapi kendala yang ada, agar target eliminasi malaria dapat tercapai sepenuhnya.

Postingan Terbaru